Selasa, 18 Maret 2014

GERAKAN CINTA LINGKUNGAN

Nama : Endang Setiati
Kelas : XII IPA 4
No. Absen : 11

GERAKAN CINTA LINGKUNGAN

Assalamualaikum Wr.Wb

Yang terhormat Ibu Anik Tuniati,
dan teman-teman yang saya cintai.

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita sehingga kita dapat berkumpul di sini dalam keadaan sehat wal’afiat. Pada kesempetan kali ini saya akan memberikan sedikit pesan tentang upaya menciptakan budaya cinta lingkungsan di kalangan masyarakat.

Hadirin sekalian,
Mari kita ingat bahwa sebagai makhluk sosial, kebersihan merupakan salah satu prioritas yang harus kita utamakan. Kebersihan merupakan cerminan identitas diri kita yang sebenarnya. Jadi, apabila kita tidak suka menjaga kebersihan maka kita tergolong masyarakat yang jorok. Sedangkan apabila kita suka meenjaga kebersihan maka kita tergolong masyarakat yang sehat.

Hadirin sekalian,
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dibekali akal pikiran, hendaknya kita memiliki kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan. Mari kita ciptakan budaya cinta lingkungan. Semuanya dapat tercapai apabila kita melakukannya dari hal yang terkecil, misalnya ;
1.      Menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karena jika lingkungan kita bersih maka kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit.
2.      Jagalah kelestarian lingkungan dengan program penanaman seribu pohon yang telah dicanangkan oleh pemerintah dan telah dimulai di sekolah kita saat penanaman bibit pohon pada acara ulang tahun sekolah.

Dengan demikian, selain lingkungan kita menjadi bersih dan sehat serta terhindar dari banjir, alam sekitar juga akan menjadi asri dan indah.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kehidupan kita. Terimakasih.
Wassamualaikum Wr.Wb

LAPORAN KIMIA PENGAMATAN TEKANAN OSMOSIS PADA WORTEL

LAPORAN KIMIA
PENGAMATAN TEKANAN OSMOSIS
PADA WORTEL
Disusun oleh :
1.       Ayudika Ngesti Hamdani  (05)
2.       Endang Setiati                   (11)
3.       Inayatus Sholikhah                    (13)
4.       Siti Khotimah                            (33)

Kelas :  XII IPA 4
SMA Negeri 4 Pekalongan
Tahun Pelajaran 2013/2014
MENGAMATI GERAK OSMOSIS
PADA WORTEL

A.                Tujuan
Mengamati peristiwa tekanan osmosis pada wortel dengan larutan garam dapur pekat.
B.                 Landasan Teori
Osmosis merupakan perpindahan ion atau molekul dari larutan hipotonis (konsentrasi pelarut tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah)  ke hipertonis (konsentrasi pelarut rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi). Pada dasarnya, osmosis termasuk peristiwa difusi yang melewati membran semipermeabel. Suatu larutan memiliki tekanan osmotik tertentu yang dapat diukur menggunakan osmometer.
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. 
Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan-larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik.
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel. Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.

C.                  Alat dan Bahan
1.         Alat
·      Baskom
·      Sendok
2.         Bahan
·      Wortel
·      Garam
·      Air

D.                Cara Kerja
1.         Membuat larutan garam dengan takaran 9 : 1 pada air dan garam.
2.         Masukan wortel  kedalam larutan garam.
3.         Diamkan selama kurang lebih 6 jam.
4.         Amati perubahan ukuran wortel pada larutan garam setiap 6 jam sekali.

E.                 Data Pengamatan
Berdasarkan pengamatan wortel yang berisi larutan garam pekat, wortel akan menyusut (mengkerut) dari ukuran sebelumnya setelah ± 6 jam kemudian. Berikut kami sertakan data pengamatannya.

No
Bahan
Waktu
Perubahan yang terjadi
1.       
Wortel
6 jam
-Sedikit mengkerut
-Larutan garam berkurang sedikit
2.
Wortel
12 jam
-Lumayan mengkerut
-Larutan garam lumayan berkurang
3.
Wortel
18 jam
-Mengkerut
-Larutan berkurang agak banyak
4.
Wortel
24 jam
-Sangat mengkerut
-Larutan garam berkurang banyak

F.                  Kesimpulan

Osmosis merupakan bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam praktikum yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa wortel yang dimasukkan ke dalam larutan garam mengalami penurunan berat dari berat semula. Hal ini dikarenakan air yang berada dalam bahan memiliki konsentrasi lebih rendah dari konsentrasi larutan diluarnya sehingga air yang berada dalam wortel tersebut bergerak ke larutan di luarnya.

G.                Lampiran
6 jam ke-1
 
Awal dimasukan ke larutan garam
 
Wortel segar
 

6 jam ke-4
 
6 jam ke-3
 
6 jam ke-2
 






















DAFTAR PUSTAKA